: Juman
Dia tanam ketegaran
Di ladang kegersangan hidup
Yang mencaci maki kesilafannya
Yang tidak pernah diinginkannya untuk singgah
Dalam hati apalagi dalam jantung
Berkat sebuah keyakinan
Yang diberikan musafir bijak lewat desiran angin pagi
Selalu menyapa sembahyang-sembahyang kasih
Dia ikhlaskan segenap dirinya untuk Kekasihnya
Yang memberikannya sebuah kemantapan
Bahwa dia akan mendapatkan cahaya rembulan
Walau dalam gumpalan langit berdebu
Balber, 22042008
Senin, 19 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar