Bila sudah begini
Biarlah aku menyayangimu
Tanpa gugurnya musim dalam kalender mei
Yang hadir tawarkan sejuta kenangan
Kenangan berupa endusan keharuman yang menyebar
Kenangan berupa kupu-kupu yang tiada henti merajut
Putik demi putik bayangan sesosok keindahan
Wajah yang terbekam dalam kalender itu
Bila sudah begini
Biarlah aku mengasihimu
Tanpa pedulikan musim yang terus berganti
Dalam kalender mei yang telah lelah menari
Menghitung detak napas kenikmatan
Murninya kasih yang tak bersendi
Kalender mei merengkuhku sunyi
Tanpa keluh kesah kesakitan terucap
Oleh kepalan-kepalan batu terus merajam kepala
Berdenyut-denyut
Tanpa tahu berakhir denyutannya
Pikiran Pening (Balber), 02052008
Selasa, 20 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar