: Edelia W.
Oleh: M. Saifun salakim
sekiranya kuntum itu mewangi
berilah keharuman itu pada seluruh nadi
Nadi kehidupanku yang kini terbelenggu
Geletar rindu terus menjeratku
Jika sekiranya rindu adalah samudera luas
Akan kudeburkan bahteraku merencahnya
Memainkan ombaknya yang jernih
Menikmati pantulan bayangannya yang indah
Kala senja memberikan warna yang menawan
Aku pun akan labuhkan bahteraku
Pada sebuah pulau yang paling terindah
Orang-orang menamakan pulau kebahagiaan
Berada di jejeran selat yang dalam
Berada di kedalaman lautan yang menyelami mutiara
Selalu ingin dimiliki
Oh kuntum
Mekarlah engkau jadikan bunga dalam hati
Walau secuil nektarsarinya kecoklatan
Aku tak peduli dengan keangkuhan itu
Kuntum
Kembanganmu jika sekiranya engkau berkembang
Akan kujadikan sayap-sayap dalam tubuhku
Untuk terbang mengelilingi dunia luas ini
Walau nantinya malam akan menikam kepekatan mata jiwaku
Menukikkan tubuh pada tanah keingkaran waktu
Aku tak peduli dengan kematian syahdu sesaat itu
Izinkanlah
Oh kuntum
Bersemayamnya jasad di lautan matamu berbinar-binar
Warnet Mars Cyber (PTK), 20072005
Senin, 10 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar