Oleh: M. Saifun salakim
Kalau embun tidak mengecup batu berbandul
Di awang awan keluasan kasih sayangMu
Maka tidak akan kilat mendaki bukit terjal
Yang di belakangnya telah menghadang
Gunung dengan topan menukik kelembutan samudera
Siap meluruhkan jiwanya………………
Namun karang di samudera bersikukuh
Bahwa angin akan menuntunnya
Sampai pada kasihnya si awan putih menawan
Kalau pun angin meluruhkan kepakan sayapnya
Dia akan tetap tersenyum bening
Menyilaukan keganasan nurmentari
Yang kelembutannya terekam
Pada tanah pesisir pantai, asalnya !
Jalan Atot Ahmad, 5 Oktober 2001 (18.20)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar