Oleh: M. Saifun salakim
Di antara kerapatan percakapan mobil, sepeda motor,
Gedung megah, nyanyian kendaraan melaju,
Gemerincingan hujan menangis,
kerlipan nakal lampion,
pengapnya asap knalpot berokok,
limbah pabrik menguap,
dan gerungan orang-orang mencari kehidupannya
yang hilang di sejumput jalanan panjang ini
membentur sepercik pelangi terperanjat
dari duduknya
berangkulan dengan selajur senyum
samsiriah sumringah
di dalam kepekatan mengental
mencium mental-mental baja yang terus berderak
mengerung kesilauan renda-renda kenisbian
menghunjam luluh di rabuk-rabuk sosok bangsaku
dalam membuka cakrawala orisinil
demi mengaet kemilau sebagai kemudi
melancarkan keinginannya yang bersahaja
Jalan Gajahmada–Rumah, 26 September 2001
(15.30– 16.00)
Rabu, 12 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar