M. Saifun salakim
Dikau berlindung dalam nurmentari menyengat
Memancarkan pesona idahmu
Menampar pucuk rumput yang tenang beriqra
Yang di dalamnya
Terdapat sujud simpuh daku
Tak kenal waktu berhenti sedetik napas cerutu
Walau raga lapuk sudah mengkerut satu
Jadi lelehan cairan salju-salju mencandu
Demi penghidupan si pinta buruk rupa
Untuk merangkul ketat leher bajumu
Dalam dimensi tiada terhingga
Bersemi di hati dalam puisi
Sering terlewatkan artinya
yang tidak sempat kumaknai
Kamar Sunyi, 17 September 2001 (18.55)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar