M. Saifun salakim
Jiwaku terkurung kawat berduri
Mencuat
Diapit hotel berdiri megah, tikungan empat penjuru
Langit memutih berbentur karpet kelam
Diselingi senyuman bintang nasib
Mengerucutkan aku di bola mentari merajam
Melumuri
Lalu angin cinta mengobatiku dengan desir lirih
Membelai-belai
Tak terasa menidurkan aku dalam bantal napas
Kembang kempis permen karet
Jadikan sebuah masjid yang sungguh indah nian
Melugukan aku
Mencari dendang bermutu yang sempat hilang
Dibawa lari sejarah membuatku silap
Dalam baju alam dan kupasan keringat diriku
Untuk menguraikan kerasnya kawat tersimpul
Dalam isian dermaga pikir dan kehidupan
Dengan air ketenangan bersama camar keceriaan
Dalam keheningan lirihku meminta
Satu butiran saja pasir keistimewaan
CINTA CAHAYA YANG MAHA TERINDAH
Dari miskin liurku berzikir untuk mendapatkanmu
Nusa Indah 111, 10 Januari 2001 (19.57)
Rabu, 12 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar