Oleh : M. Saifun salakim
Lembutnya kelam menggigitku
Aku menenggak cairan embun maut
Turun dari lajuran biru malam mencumbu cintaku
Meleleh menembus petak bumi jiwa
Mendekam
Habis
Punah
Tinggal restan-restan yang tiada duanya
Jalan Atot Ahmad. 5 Januari 2001
Pukul 01.15 WIB (dini hari)
Rabu, 12 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar