Oleh : M. Saifun salakim
Saat bunga lempai luruh tertiup halimun waktu
Berdesir lirih zikir mencuat
Merobek relung kalbu terlena
Mantapkan hasrat tuk merasai
Lezatnya buah kuini yang teristimewa
Saat mentari terang dalam temaram
Saat tawa mengukir gunung dari bukit diam
Saat tabuhan kelakar lebih riuh dari gendang sunyi
Saat kajian liar melebar dari sujudan sendu haru
Saat aku-akunya lebih menggila dari ganasnya alunmu
Terukirkan pahatan indah permai satu
Keaslian adalah pohon keabadian
Tersisihlah restannya aku-aku atau semuanya
Melarungkan segenap jiwa berjumpa sayangnya
Berpelukan erat di kade menanti
Tak lepas satu pun ujung talinya lagi
Balai Desa (Purun Besar), 25 Februari 2001 (16.04)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar