Buat: Kak Yoepita
Oleh : M. Saifun salakim
Masih selalu hapal bekas jejak-jejak itu
Di perjalanan belantara yang pernah dilalui
Membawa kota-kota hujan mengalir dalam rahimmu
Kembang kempis napas bertengkar dalam sumpah serapah
Mengadukan nasib setengah syal berkibar
Tegak menentang matahari
Menarik petir-petir kata, kita umbarkan
Membawa guntur-guntur kalimat, kita ludahkan
Lalu sisakan rangkaian bait-bait dalam nasi
Di piring-piring plastik atau cangkir-cangkir seng
Kita gelojohi nikmatnya
Bersama-sama bintang tak bicara
Kita renggut keangkuhannya dari porosnya
Menghembuskan angin kesegaran
Meja Kaca (PTK), 13042006
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar