Oleh: M. Saifun salakim
Tanah rekah-merekah
Mengeluarkan kotoran ulah
Mengajak kita bersembahyang tak berbelah
Sepanjang napas berkulah-kulah
Gunung-gunung juga muntahkan lahar
Membasmi kolusi tumbuh menghadang
Melumer bersama keangkuhannya
Serta lautan pecah perutnya
Muntahnya masih tak terkira-kira
Memberikan kita minuman memabukkan
Pelajaran sebuah kesadaran dari ketidaksadaran
Untuk memahaminya dalam semua seluk-beluk
Pontianak, 27072006
(Dipublikasikan di Equator, 24 September 2006)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar