Oleh: M. Saifun salakim
Ketenangan hanya berupa ketenangan
Terus mengajaknya bermanis rasa dengan kasihnya
Menguntai bait-bait kasih dari helaian rambutnya
Dapatkah diri menyibaknya melalui kebohongan belaka
Atau sebaliknya dengan kejujuran
yang kadang kala jadi bumerang
Katakanlah seribu keinginan yang terpendam
Apakah harus diri menguburnya tak berbekas
Atau diri menanam kuntum mawar melati di kesunyian
Hingga keharumannya makin menyesakkan dada
Ungkapkanlah seribu kenangan yang terkubur
Ketenangan hanya berupa ketenangan
Yang telah ikhlas merangkai malam dalam serpihan rindu
Tinggalkan kelam dalam ketiadabatasan ini
Untuk menguntai bait kasih dekapan tubuhmu
Masihkah diri diberikan setetes manisnya ketenangan
Ketika diri menyuburkan semua raga yang telah terkoyak
Ikhlaskanlah seluruh napas beredarmu yang memberatR. Puskesmas (Balber), 30112006
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar