Oleh: M. Saifun salakim
Anak kecil menenteng sejarah
Yang kepalanya penuh luka memerah
Abis disabeti beribu taring-taring srigala
Abis digeragoti massa bunglon bermulut manis budaya
Langkahnya tertatih-tatih bahkan tersaruk-saruk
Namun dia tetap menerobos
jalanan dengan kebanggaan
Kalaupun kakinya penuh kasut tambalan
Mengajak orang dewasa, orang budaya,
orang masa
Hanya bisa pamer senyum basa
Bahkan mereka melarikan diri
pakai kendaraan roda baja
Membawa pena-pena baja
yang selalu dibanggakannya
Anak kecil menenteng sejarah
Yang kepalanya membusuk dihinggapi belatung
Singgahi rumah sakit demi rumah sakit di kota ini
Hanya didapatinya bukit nan bukit di atas kerikil
Abis semuanya hidup di kota mati seribu duri
Pas berjumpa ribuan dokter
dari segala aspek diri
Anak kecil mencandanya
untuk memohonkan sahabatnya
Tolonglah obati dan sembuhkan luka
kepala sejarah ini
Dokter hanya membolakkan langit
di mata jiwanya
Tak ada lowongan untuknya!
Kursi Kaca (PTK), 24122004
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar