Oleh: M. Saifun salakim
Anak kecil menjerit-jerit beku
Wajah ibu bapak mendekap kapas di pilunya kalbu
Ketika Nanggroe Aceh Darussalam tumpah ruah
Penuh gumpalan salju menggenang kotanya
Menitiskan bilur lukanya menganga
Serentak rasa senasib terpanggil jihad suci
Memasang bendera setengah diri
Ada segumpak antarkan kardus
pembangkit semangat hati
Ada sealam bawakan lentera penenang jiwa
Ada seribu malaikat bacakan doa penguat jiwa bersua
Agar Nanggroe Aceh Darussalam pulih
Bisa menatap wajahnya lagi dengan muka tengadah
Pontianak, 29122004
(Dipublikasikan di Pontianak Post, 6 Februari 2005)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar