Oleh: M. Saifun salakim
Senyuman itu mekar bunga berkesumba sepagi fajar
Berkuah-kuah dalam banjir bandang merah
Merembes melalui sungai-sungai, danau-danau,
Lautan-lautan, samudera-samudera,
Sampai kuala-kuala madu
Tutup rindu pada oase-oase memanggil kini
Meresak daku, memoles sepercik tinta merah
Dengan membunuh waktu yang garang
Ganas mencengkeram mangsanya dengan cakarnya
Berhamburan membanjiri lantai semen porselen indah
Diarungi dengan kembang kempis jiwa memaku
Dengan polesan pernis
Kita petik kuntum mawar melati
Menghilangkan ketebalan karatnya sudah berulat
Selebihnya disunting jadikan lukisan pigura antik
Lentik-lentik begitu indah
Menghiasi alis sansai sejati
Tilam (Balber), 24052004 (23.30)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar