Minggu, 18 Mei 2008

Tuhan Telah Mati Dibunuh

Malaikat menangis tak terima
Sebab di keagungan butiran gemerlapan
Yang bertaburan di langit sana
Penuh pancaran warna-warni jiwa
Tuhan telah mati dibunuh bertubi-tubi
Secara keji di depan keagungan diri
Oleh pemikiran-pemikiran modernisasi absurd
Oleh pemahaman-pemahaman liberalisasi separatis
Kusut dan kalut
Hanya meninggalkan kasut kewangiannya saja

R. Guru (Balber), 03042008

Tidak ada komentar:

Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh                                        Menjemput ji...