Oleh: M. Saifun Salakim
Kalau kamu malu
Tataplah dinding yang lagi gembira
Ada relief-relief cinta terpahat di sana
Bercerita tentang sepasang merpati
Memadu rasa
Kala senja sudah jatuh dalam regukan
Soda yang berbual-bual di hari manis
Kamu tidak akan malu lagi
Sebab puisi membantumu sepenuh jiwanya
Menuangkan sejuta untaian pelangi
Menjuntai-juntai, melambai-lambai di langit baru
Mendendangkan kesan dan kenangan terindah
Selain itu hujan bulan ini yang patah
Membuatmu menjadi orang yang pemberani
Walau dia harus merelakan hatinya
Mengikhlaskan dirinya berguguran
Dalam kalender-kalender kliping seni
Walau dia harus bangga
Terperangkap jerat-jerat kasih sayang
Perpaduan antara kebersamaan perca kertas
Dan kesederhanaan lem glukol
Kalau kamu masih malu juga
Bunuhlah rasa malumu itu!
Balber, 14032008
Selasa, 18 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar