Oleh: M. Saifun Salakim
Sungai kualan meluapkan rasa kerinduan
Pada keindahan untaian bait-bait beku sendiri
Dihanyutkan oleh kenudisan-kenudisan diri
Sampah-sampah hati yang mengalir dari hulu ke hilir
Di sini masih ada seonggok kepercayaan
Walau kadangkala kikis tak pernah bersua
Di pelupuk mata rembulan-rembulan
Kala pasang menjelangkan keindahan
Sungai kualan meluapkan rasa jiwa ini
Lelah sudah mengejar bayangan jernih di kaca airnya
Malah kini keruh tak berujud apa-apa
Di sini masih ada langit cinta untuknya
Di titik air hanyutan terakhir menuju muara
Berkumpullah dia
Menasbihkan kemolekan kasih-merindu
Depan Laptop (Balber), 09112007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
- 
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
- 
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
- 
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar