Oleh : M. Saifun salakim
Doa sunyi termakan oleh sepi
Menggeletar dalam bokong besi
Melubangi daging, dada, jantung,
Wajah menerapinya
Lamban paruhnya bergerak merah
Menorehkan tatalan-tatalan bersejarah
Dijarah, diperah, dikembangdarahkan
Hari ini tak cukup lagi dibagikan roti-roti berisi
Habis rotinya sudah punya taring dan gigi sendiri
Untuk menerkam sisa-sisa audisi
Telah terpatri
Doa sunyi termakan oleh sepi
Tak bertamborin lagi, apalagi pakai dasi
Sebab dasi-dasinya telah menyimpul syaraf mati
Hari-harinya semakin tak berbentuk lagi
Doa sunyi lebih mulianya dikremasi
Sepi
Telah termakan oleh janji-janji
Pontianak, 27022006
Kamis, 20 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar