Oleh: M. Saifun salakim
Mengapa semua terjadi di sini
Kepengecutan mencucup nanar lintah darah
Memeras kekurangannya dalam kenisbian
Kasih yang terancam kepunahan
Menggapai kerinduan terlarang
Harus tersemat dalam butiran hujan
Menjalin asmara bintang dan muara sungai
Ada jiwa yang terhunjam di lubuk kalbu
Semuanya hanyalah akar-akar hati
Yang tumbuh menjalar sekian masa
Yang tak pernah diikrarkan pada janji
Untuk menggagahinya
Adakah senyuman itu masih untukku?
Depan Komputer (Balber), 01052006
Senin, 10 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar