Oleh: M. Saifun salakim
Tanah yang mahal
Adalah akar sujud yang mendekam dalam-dalam
Pada akar tunjang yang menjulang langit
Angin yang bermanfaat
Adalah doa jangkrik
Dalam keheningan yang pekat mental
Pada kebisingan deruan mesin
Mereguk asap kepuasan
Menjuntai terkulai dalam senyap rasa
Api yang berbakti asli
Adalah kepedulian rasa lelatu
Yang tidak menghanguskan rumput kering
Dan ilalang berzikir syahdu memagut batu
Terpendam, di dalam keangkuhan jiwa
Keropos dihantam kilat putih menyambar
Meninggalkan rupa patung kelu
Dalam bayangan kaca cermin kalbu
Air yang nikmat melezat
Mungkin adalah tetes-tetes embun
Menghiasi rupa kelopak mahkota
Atau butiran salju yang membekukan emosi
Penuh aneka kembang memekar
Menghiasi alam berjoget-joget, bertandak-tandak
Serta menari lincah dengan irama mengundang selera
Mengayakan kita dalam memperoleh
seribu makna rasa
Rumah Unik (Sepakat 1), 28 September 2001 (18.00)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar