Oleh : M. Saifun salakim
Digendangkannya musik-musik penghibur
Meretas jantung-jantung kota
Beku dikilasnya lalu lalang orang-orang
Mengejar waktu semakin jauh
Di perempatan
Tempat penantiannya
Ia mengharapkan kerelaan
Demi sebuah pengharapan
Menyambung langkah demi langkah
Yang sudah rapuh dimakan peradaban
Terlalu bercermin bangkai di bayangan wajahnya
R. Sendiri (PTK), 25052006
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar