M. Saifun salakim
Impiannya dia tidurkan dengan bantal lautan
Mengombak, berbuih-buih tebal
Memutih, berbadai mengalun sepi
Padahal masih ada rembulan dalam laci
Masih utuh tak pernah ada cacat sedikitpun
Tumpukan kerinduan memporakporandakan pantai rasa
Siang ini, di kala mentari tepat bersujud di kepala
Impian melumer di otak kekerasan dalam kelembutan
Anak kecil menyeringaikan gigi bungsunya
Menelan harapan yang terdampar di butir-butir air
Mencium betis-betis tanpa beban
Berlari ke sana kemari
Basah di dahi bersujud simpuh
Dia masih tak bersenda hari
Pontianak, 18092007 (11.44)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar