Minggu, 09 September 2007

Singing Method untuk Pembelajaran Menghapal

Oleh: Sarifudin, S.Pd.


Seorang guru atau tenaga pendidik mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pembelajaran yang dilaksanakannya. Oleh karena itu, guru atau tenaga pendidik harus memikirkan dan membuat perencanaan secara saksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-perubahan atau melakukan gerakan inovasi dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode belajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru atau tenaga pendidik dalam mengelola proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar ada saatnya seorang guru atau tenaga pendidik menentukan metode mengajar yang merupakan wahana pengembangan materi pembelajaran sehingga dapat diterima dan dapat dimiliki siswa untuk selama-lamanya. Metode belajar yang digunakan oleh seorang guru atau tenaga pendidik harus disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswanya.
Jika seorang guru atau tenaga pendidik sudah mampu menyesuaikan metode belajar dengan kebutuhan belajar siswanya secara otomatis keefektifan dan kelancaran belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, lancar, dan terarah. Tetapi jika seorang guru atau tenaga pendidik tidak mampu menyesuaikan metode belajar yang diterapkannya dengan kebutuhan belajar siswanya maka akan terjadi yang namanya stagnasi dalam proses belajar mengajar. Akibatnya berdampak kurang baik yang membuat siswa tidak bisa menguasai materi yang disampaikan guru tersebut dan tidak bisa mengaplikasinya dalam kehidupan bermasyarakat setelah dia tamat menyelesaikan studinya.
Dari itu seorang guru atau tenaga pendidik harus mampu melakukan perubahan dalam menemukan metode belajar yang baik dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswanya.
Dalam pelajaran menghapal, seperti pelajaran sejarah, geografi, dan lain sebagainya serta ada sedikit menghapal dalam materi Bahasa Indonesia. Seorang guru kreatif akan berpikir dan berusaha terus menemukan metode yang dapat membuat siswanya mudah menghapalkan materi-materi pembelajaran dalam sebuah mata pembelajaran menghapal. Walaupun sebagaimana kita ketahui bahwa kadangkala masih kita temukan siswa yang lamban dalam menghapal dan hanya hapal pada saat diminta saja, tetapi hapalannya tidak membekas secara mendalam di dalam hatinya. Hal semacam itukan adalah sebuah kendala yang harus kita carikan solusinya secara bersama. Apa solusinya supaya siswa yang mengalami hal tersebut mampu menghapal dan hapalannya bisa membekas di dalam hati.
Solusinya yang dapat kita berikan yaitu kita harus dapat menemukan metode-metode yang tepat dan jitu agar hal tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Salah satu metodenya adalah yaitu singing method (metode bernyanyi).
Metode bernyanyi adalah metode yang melafazkan suatu kata atau kalimat yang dihapal dengan dinyanyikan. Siswa bisa bernyanyi sesuai dengan jenis lagu yang dia senangi, misalnya bisa lagu dangdut, rock, jazz, pop, dan lain sebagainya.
Sebelum melakukan metode bernyanyi dalam penghapalannya, siswa harus mampu membuat ringkasan kalimat yang ingin dihapalnya dalam bentuk kata.
Contoh : Frase adjektival adalah frase yang unsur utamanya berjenis kata sifat. Bila kalimat tersebut diringkas menjadi kata adalah frativ ada fraysurtam niskafat, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.
Barulah dari kata diringkas tersebut yang ingin dihapalnya, siswa menyanyikannya sesuai dengan lagu yang disenangi. Bisa juga kalimat yang diingat dihapal tanpa diringkas menjadi kata terlebih dahulu tetapi langsung dinyanyikan. Maka dengan menyanyikan apa yang ingin dihapalnya yang tertuang dalam bait lagu maka siswa akan cepat menghapal dan mengingatnya. Sebab dari metode bernyanyi yang dilakukannya ada beberapa faktor pendorong yang membuat hapalan dalam bentuk bait lagu yang dinyanyikan siswa bisa terhapal dan diingatnya dalam memori otaknya. Faktor-faktor pendorong tersebut :
Pertama adalah konsentrasi. Saat siswa menyanyikan bait lagu tersebut (bait hapalan) tentu siswa tengah memusatkan pikirannya pada satu fokus tujuan yaitu bagaimana dia bisa melantunkan bait lagu (bait hapalan) yang dinyanyikannya dengan baik dan jelas. Tidak pernah ketinggalan satu hurup pun. Untuk itu, apa yang dilantunkannya harus sesuai dengan bait lagunya (bait hapalannya) dan bait lagunya (bait hapalannya) secara sempurna dapat terdengar dan terekam dalam memori otaknya. Dengan konsentrasi penuh begitu maka bait lagu (bait hapalan) yang dinyanyikan tentu cepat diingatnya untuk selama-lamanya dalam memori otaknya.
Kedua adalah dilakukannya dalam keadaan jiwa yang senang. Saat siswa ingin menyanyikan bait lagu (bait hapalan) tentu keadaan jiwanya dalam keadaan senang untuk melantunkannya. Tak mungkin keadaan jiwanya dalam keadaan sedih. Bila jiwanya dalam keadaan senang maka apapun yang ingin dihapalnya akan bisa diingatnya. Apapun yang diterimanya akan mudah diserapnya dengan baik. Tetapi bila jiwanya dalam keadaan sedih apapun yang ingin dihapalnya tidak akan dapat diingatnya. Apapun yang diterimanya tidak akan dapat diserapnya.
Ketiga adalah dilakukan secara berulang-ulang. Maksudnya bahwa siswa menyanyikan bait lagu (bait hapalan) secara berulang-ulang sampai dia betul-betu hapal dengan bait tersebut. Bait lagu (bait hapalan) yang sudah terhapal akan tetap hapal dan melekat dalam otaknya. Karena setiap saat siswa terus menyanyikan bait lagu (bait hapalan) dengan tidak mengenal waktu.
Keempat adalah adanya motivasi dan dorongan yang kuat dalam diri siswa untuk menyanyikan bait lagu (bait hapalan) dimana saja yang diinginkan ketika semangat menyanyinya terus menggebu-gebu, kecuali kalau semangat menyanyinya sudah kendor. Maka dia akan enggan untuk menyanyi. Karena dinilainya menyanyi sungguh melelahkan atau pekerjaan mengeluarkan suara yang sia-sia. Oleh karena itu siswa harus mampu memotivasi dirinya untuk menyanyikan bait lagu (bait hapalan). Kalau motivasi menyanyikan bait lagu (bait hapalan) terus dilakukan siswa maka siswa telah merangsang otaknya untuk terus ingat dan hapal pada bait lagu (bait hapalan) yang diyanyikannya itu.
Jadi sebenarnya keempat komponen pendorong itulah membuat singing method sangat tepat digunakan untuk pembelajaran menghapal. Karena dalam pembelajaran menghapal lebih banyak ditekankan pada hapalan-hapalan. Hapalan-hapalan dengan menggunakan singing method lebih banyak dituangkan dalam bait lagu yang akan dinyanyikan siswa yang akan mudah diserap dan diingat siswa untuk selama-lamanya.

*****************

Tidak ada komentar:

Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh                                        Menjemput ji...