Matahari merah terbit di rimbun pepohonan
Memancarkan pesona berkilauan bertatahkan tempat
Tempat penjilat bersembunyi
Mengeruk keuntungan melimpah ruah
Pasir di tengah Sungai Kualan menguap
Mengalirkan air mendidih dalam gejolah yang pekat dan kental
Anak kecil menangis karena kekurangan air bersih
Tujuh liter per hari
Tabung pipa yang mengalirkan air bersih kering kerontang
Disapa kemarau dari sumber-sumber mata air riam
Yang merupakan pusat mengalirnya air bersih
Air limbah penambangan emas liar
Mengalir lancar dari sungai ke sungai
Yang jadi mata air kehidupan penduduk
Dengan ganas datang menggerogoti kulit dan menyambar nyawa
Burung bayan dilepaskan dari sangkarnya
Menuju alam kebebasannya
Menikmati hidup yang semakin luas
Dilepaskan anak-anak kecil yang ingin menghirup alam kebebasan
Walaupun kebebasan yang ingin mereka nikmati
Masih dalam angan-angan
Matahari merah terbit di rimbun pepohonan
Hilang lenyap dimakan kerakusan manusia batu
Ketika senja berbalut malam tak menawarkan kelezatan waktu
Meja Putih (PTK), 21081009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar