Pagi yang cerah. Kesejukan yang menghampar. Kesegaran yang mendera jiwa. Ia ceburkan dirinya ke dalam sungai yang luas itu. Terasalah kesegaran dan ketenangan memenuhi rongga pernapasannya. Mata jiwanya membeliak menikmati keindahan itu. Sungguh kesegaran dan ketenangan penuh kenikmatan alami.
~&&&~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar