Buat : Ibu yang tersayang
Oleh: M. Saifun Salakim
Menyayangi ibunya
Adalah keberaniannya mengalungkan sebuah hakikat jiwa
Setulus sungai yang mengalirkan airnya ke muara
Mengolakkan air di tengah kedalaman kerinduannya
Pada kehidupannya yang berada di mutiara putih
Ada lumut, tanah, pasir,
dan mungkin batu koral
Ada kejernihan, kebeningan, ikan,
dan mungkin tsunami
Ada batu bara, minyak bumi,
dan mungkin taman laut yang indah
Menyayangi ibunya
Adalah usahanya untuk mengabadikan sebuah pulau
jauh di seberang sana
Menjadi mercusuar persinggahan
Kapal-kapal yang bermuatan kasih sayang penuh
Merapat di dermaga ketulusan hati
Menyayangi ibunya
Adalah bukti cinta sejatimya yang tak pernah direvitalisasi
Oleh keegoisan zaman berzaman
Durian Sebatang, 23122007 (19.23)
Jumat, 28 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar