Oleh : M. Saifun salakim
Krecekan tamborin tumbuh di bawah akar hujan
Dari sepi sampai mendayu gerakan melaju
Orang-orang yang berpacu dengan angin
Singgah di perempatan
Memakan buah napas sesaat
Engkau menghadang dengan senyuman
Menggerus rasa kemanusiaan untuk memberi
Sedikit berbagi ragi yang tersisa di hati
Berbagi sesama
Keenakan yang telah dimiliki
Padanya
Terus saja ia melingkari buku
Gambar hidupnya
Dengan pena mata
Dan senyuman khasnya
Mengungkapkan ada segetir hidup berliku
Penuh tanjakan menaiki bukit
Berpanorama sendu
R. Sendiri (PTK), 25052006
Jumat, 21 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar