Senin, 10 September 2007

Mengingat Cengkrama denganmu

Buat : Bang Wisnu Pamungkas
Oleh: M. Saifun salakim

Cengkrama ini terus saja menulisi hari-hari
Dalam cerita sejarah untuk menciptakan pedoman yang baik
Walau kepekatan hari terlalu garang menghapus memori arti
Mengabaikan kenyataan yang enak -enak
Diungkapkan dalam denyar-denyar pergulatan otak
Terus bergerak seputaran jarum jam menikam jantung

Busa demi busa obrolan mengalir sederas air
Selalu kita reguk dengan tak bosan-bosannya
Walau saat ini sedang terjadi kemarau panjang

Di samping sebelah kita rumah makan berteriak menyapa
“Makanlah aku. Sudahi kelaparanmu dengan kekenyangan.”

Cengkrama ini masih saja menanamkan urat akarnya
Menjalari tanah-tanah kelembutan sepasang nada-nadi
Bernama merkuri dan lampu jalanan yang condong ke kanan
Dengan masih menyisakan sebuah kenangan
Untuk disimpan dalam serabutan memori sejengkal mati

Hari ini dan seterusnya kita berikrar dalam diri
Kita harus menjadi orang terkenal di lapisana bumi mana saja
Lewat perkenalan bait-bait kita yang bertebaran
Menembus awan, langit, sungai, samudera
Bahkan menjamah angin yang tak menampakkan wajahnya

Rumah Sendiri (PTK), 17072007

Tidak ada komentar:

Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh                                        Menjemput ji...