Rabu, 12 September 2007

Bulan Memerah Di Dalam Akuarium

Oleh: M. Saifun salakim

Bulan memerah di dalam akuarium
Melambai kita untuk diajak bercerita
Tentang segala derita, duka,
dan kehidupan yang distorsi
namun kita diam membatu
walaupun bulan memerah sampai
memecahkan kaca akuarium
meninggalkan luka
kita masih diam tak bisa berkata

bulan memerah di dalam akuarium
mengajak kita mengarungi arus sungai yang deras
supaya sampai ke delta
tetapi kita tidak tahu berenang
akhirnya kita hanya terpaku
dengan kebanggaan di kerah dada
walaupun masih tidak bisa berbuat apa-apa

bulan memerah di dalam akuarium
tidak mau mengajak kita lagi
karena kita merupakan patung dan besi

bulan memerah di dalam akuarium
akhirnya hanya menantikan air untuk diajak
bercengkerama dalam segala hal
karena air merupakan teman yang paling setia

Perjalanan, 29 Agustus 2001 (10.30)

(Dipublikasikan di Antologi Bianglala, Oktober 2001)

Tidak ada komentar:

Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh                                        Menjemput ji...