Oleh: M. Saifun salakim
Sepenggal lantunan telah mampu membuka
halaman demi halaman buku jiwa yang bergaris merah
Not-not keinsafan membaca apa yang tertulis di sana
Tak ada tanda pemberhentian.
Hanya rangkaian kata dalam doa
Padahal buku itu penuh lajuran sulit
Tak bisa dikompres dalam detak-detak
Kehidupan yang pernah dilaluinya
Bidadari kecil bermain di sudut ranjang
Pelupuk mata mengajaknya bercinta
Membuai impian yang jauh terbuang
Sepenggal lantunan semakin serik
Tak mampu lagi membuka halaman terakhir buku itu
Halaman dua ribu dua ratus dua puluh satu
Dia hanya memahami suatu hal
Dua ribu mempunyai nol tiga
Dua ratus mempunyai nol dua
Dua puluh mempunyai nol satu
Nol satu adalah bulat
Pontianak, 15092007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar