Oleh: M. Saifun salakim
Memang begitulah malam tak mampu bercinta
Dengan matahari
Padahal cintakan adalah milik semua mahluk
Ketulusan tuhan yang disebarkannya
Angkuhkah matahari
Hingga mengabaikan patah arang
Teja darah yang membelenggu akar rindu
Lalu tinggal setitik pengabdian
Malam untuk disabdakan pagi
Hadirkan percintaan pada fajar
Memang begitulah matahari tak mampu bercinta
Dengan matahari
Karena dia sudah luruh kesadarannya
Di kesejukan tatapan maha memberi
Begitu lembut membuatnya insaf
Bahwa cinta satu untuk milik berpadu bibir saru
Bukan matahari. Bukan bintang. Bukan rembulan.
Hanya kembang sufi tumbuh mengembang
Di mekarnya hati kegilaan dalam waras
Pontianak, 19092006
Sabtu, 22 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar