Mengeteh di warung bawah kantor Borneo Tribune memang enak. Gurih. Walau sendirian. Santai saja. Menikmati minuman dengan tanda kesyukuran. Sesekali mata saya menatap televisi di depan. Tapi tidak menikmati setiap jengkal acara yang ditayangkan televisi. Karena saat ini jiwa saya lagi bertanya-tanya.
”Sudah selesaikah teman saya mengerjakan tugas mengetik dan mengedit naskah yang masuk. Diakan adalah salah satu redaktur majalah Borneo Tribune. Kalau dia sudah selesai berarti saya bisa bertanya tentang ilmu dan pengetahuan teknologi blogger dengannya. Dia adalah seorang teman yang saya anggap pintar menguasai bidang tersebut. Mudah-mudahan saja dia sudah selesai.”
Teh yang saya minum belum juga selesai. Rugi sekali kalau dibiarkan. Inikan rezeki. Lebih baik dihabiskan dulu. Barulah menemui dia. Jangan terburu-buru. Sebab keterburu-buruan adalah sikap yang diciptakan setan untuk membuat kita terlena.
Selesai minum teh, saya menemui teman saya di lantai atas kantornya. Di sana saya pun berlatih pernik-pernik blogger yang tidak saya ketahui. Teman saya mengajari saya dengan telaten dan sabar sehingga saya menjadi bisa. Mengganti latar blogger dengan menggunakan template lain, dan memasukan gambar ke dalam tampilah posting. Sungguh senang saya nikmati. Tiada terasa telah menunjukkan pukul satu lewat tiga puluh menit malam. Akhirnya saya menyudahi latihan tersebut, karena mata saya sudah letih.
Saya bersyukur karena saya mendapatkan lagi tambahan ilmu blogger darinya.
Teman, jangan bosan untuk mengajari saya yang awam ini untuk menata blogger agar tampilan blogger saya menjadi lebih menarik lagi.
~&&&~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar