Oleh: M. Saifun Salakim
Siang menjelang sore
Ia fasihkan lisan cintanya pada rimbunan karang
Bersemayam di tengah kedalamannya
Sore menjelang malam
Kutitipkan kerinduan padanya
Lewat desiran angin garam
Yang mengantarnya sampai ke daratan
Malam menjelang fajar
Kamu bisikan sujud bakti yang gila
Tafakur dalam khayalan azali
Menyatu dalam desahan napas percumbuan abadi
Fajar menjelang pagi
Engkau mengajak kami berdendang
Menghirup kesegaran kembang melati
Yang berkembang di aroma taman jiwa
Engkau mengajak kami mengharumkan napas
Dengan kesturi yang tumbuh di keikhlasan
Pagi menjelang sore
Para nelayan menitipkan cinta pada jala dan pukat
Yang dipasang sepanjang lautan menghampar
Mengharapkan penghidupan yang lebih baik
Dari sudah dilakukannya saat ini
Saat menjelang dan menjelang berikutnya
Semuanya menyatu
Dengan segala perbedaannya yang indah
Dalam siang, sore, malam, fajar, dan pagi
Durian Sebatang, 25122007
Jumat, 28 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Oleh : Sarifudin, S.Pd. Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah ...
-
Jingga Aksara Menawan Puisi akrostik dari nama: Musfeptial Karya: Sarifudin Kojeh Menjemput ji...
-
Rasa mulas m elilit-lilit. Kening berkerut. Mulut mengucapkan kata Allah untuk menahan rasa sakit. “ Subhanallah!” jerit nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar